Jakarta I Peninsula.id - Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Malaysia pada Minggu siang (6/4/2025) untuk bertemu Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Keberangkatan Prabowo dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 14.27 WIB menggunakan Pesawat Kepresidenan bertujuan untuk bersilaturahmi di kediaman resmi PM Anwar, Kompleks Seri Perdana, Putrajaya.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan kepada wartawan di Jakarta bahwa pertemuan ini merupakan ajang silaturahmi Idulfitri 1446 H antara kedua pemimpin.
“Pak Presiden Prabowo sangat menghormati PM Anwar sebagai seorang pemimpin senior di ASEAN yang mempunyai pengalaman panjang. Beliau lebih dulu menjadi perdana menteri, secara usia juga lebih senior, dan beliau adalah sahabat lama Pak Presiden,” kata Seskab Teddy.
Teddy yang mendampingi Presiden ke Kuala Lumpur menambahkan bahwa Prabowo akan langsung kembali ke Jakarta setelah pertemuan. “(Presiden Prabowo) langsung kembali ke Jakarta malam ini juga,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan pembahasan tarif Trump, Seskab Teddy menyatakan, “Tentunya, kalau kedua pimpinan negara sudah bertemu, pastinya akan membahas banyak hal ya.”
Sebelumnya, Presiden Prabowo dan PM Anwar diketahui telah berdiskusi melalui telepon bersama Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengenai strategi menghadapi kebijakan tarif impor AS oleh Presiden Donald Trump yang diumumkan pada awal pekan (2/4).
PM Anwar dalam keterangannya melalui media sosial pada Sabtu (5/4) menyebutkan bahwa para pemimpin ASEAN telah berbagi pandangan dan mengoordinasikan respons terkait kebijakan tarif tersebut. “Hari ini saya berkesempatan melakukan diskusi melalui telepon dengan para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat,” kata PM Anwar sebagaimana dikutip dari akun media sosial resminya di Jakarta, Sabtu (5/4).
PM Anwar juga mengungkapkan bahwa menteri ekonomi ASEAN akan bertemu minggu depan untuk membahas respons bersama terhadap kebijakan tarif Trump. “Insya Allah, pertemuan menteri ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini, dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota,” kata PM Anwar.
Kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump yang diumumkan pada 2 April 2025 mulai berlaku efektif tiga hari setelahnya. Kebijakan ini meliputi tarif umum 10 persen untuk semua negara sejak 5 April 2025, dan tarif khusus untuk negara tertentu termasuk Indonesia mulai 9 April 2025 pukul 11.01 WIB. Indonesia sendiri dikenakan tarif resiprokal sebesar 32 persen, diikuti Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Thailand 36 persen, dan Vietnam 46 persen.