![]() |
Pendiri Binance Changpeng Zhao (kedua dari kiri) dan PM Malaysia Anwar Ibrahim (kanan) bertemu di Putrajaya, Malaysia pada 22 April 2025 membahas blockchain. Sumber: Instagram @anwaribrahim_my |
Jakarta I Peninsula.id - Malaysia telah secara resmi meluncurkan Malaysia Blockchain Infrastructure (MBI). MBI dideskripsikan sebagai sebuah platform nasional yang dirancang untuk mempercepat adopsi teknologi blockchain di seluruh sektor publik dan swasta.
Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara MIMOS Berhad, yang disebut sebagai pusat penelitian dan pengembangan nasional dan MY E.G. Services Berhad (MYEG), yang diidentifikasi sebagai penyedia layanan digital terkemuka di negara tersebut."
MBI: Fondasi Digital Baru untuk Malaysia
MBI dibangun di atas Zetrix, yang merupakan platform blockchain Layer-1 milik MYEG. Platform Zetrix ini diklaim telah terbukti mendukung transaksi lintas batas dan aplikasi identitas digital di seluruh Asia.
Dengan kemampuan interoperabilitas lintas rantai, MBI memungkinkan integrasi dengan blockchain publik seperti Ethereum dan Solana, serta jaringan perusahaan lainnya.
Disebutkan bahwa hal ini menyederhanakan pengembangan aplikasi blockchain dengan menyediakan akses terpadu melalui satu antarmuka. Platform ini dirancang untuk mendukung berbagai aplikasi, termasuk:
- Pelacakan rantai pasok: Memastikan transparansi dan keaslian produk dari sumber hingga konsumen.
- Manajemen identitas digital: Mendukung program seperti MyDigitalID untuk verifikasi identitas yang aman dan efisien.
- Keuangan terdesentralisasi (DeFi): Memfasilitasi layanan keuangan tanpa perantara tradisional.
- Tokenisasi aset: Mengubah aset fisik menjadi representasi digital yang dapat diperdagangkan.
Dengan menyediakan platform yang netral dan terpercaya, MBI bertujuan untuk menurunkan hambatan masuk bagi pengembangan blockchain dan mempromosikan inklusivitas digital di seluruh Malaysia.
Dukungan Pemerintah dan Visi MADANI
MBI disebut sebagai komponen inti dari Rencana Induk Blockchain Nasional Malaysia dan sejalan dengan visi MADANI pemerintah. Visi MADANI pemerintah ditekankan pada nilai-nilai seperti Kemampanan, Kesejahteraan, Daya Cipta, Hormat, Keyakinan, dan Ihsan.
Dr. Saat Shukri Embong, Presiden Pelaksana MIMOS menyatakan bahwa "MBI akan meningkatkan daya saing nasional dan menjadikan Malaysia sebagai pemimpin regional dalam adopsi dan pengembangan blockchain."
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa lebih penting lagi, platform ini mencerminkan inklusivitas digital, menjadikan teknologi blockchain dapat diakses oleh semua warga Malaysia, terlepas dari keahlian teknis mereka.
TS Wong, Direktur Pelaksana Grup MYEG dan Co-Founder Zetrix, menyebut peluncuran MBI sebagai momen penting bagi adopsi blockchain di Malaysia dan ASEAN.
Ia menyoroti kemampuan Zetrix dalam memfasilitasi transaksi lintas batas dan lintas rantai secara mulus, yang akan memperkuat ekosistem digital nasional.
Adopsi Awal dan Kasus Penggunaan
Disebutkan bahwa beberapa mitra industri telah mulai mengadopsi MBI untuk berbagai solusi, termasuk:
- Masverse: Mengembangkan aplikasi untuk pelacakan rantai pasok.
- Cokeeps: Menerapkan solusi identitas digital.
- iTrace: Menggunakan MBI untuk pelacakan dan verifikasi aset.
- HeiTech Padu Bhd: Mengintegrasikan MBI dalam layanan digital mereka.
Program MyDigitalID juga disebut akan memanfaatkan kapabilitas MBI dalam hal verifikasi, aksesibilitas, dan interoperabilitas, mendukung berbagai kasus penggunaan dari pendaftaran acara hingga otentikasi lintas batas yang kompleks.