Malaysia Desak Perpanjangan Gencatan Senjata Myanmar Demi Bantuan Pascagempa

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. (Foto: X - Anwar Ibrahim)

Kuala Lumpur I Peninsula.id - 
Malaysia, yang saat ini memegang keketuaan ASEAN, berencana untuk meminta perpanjangan gencatan senjata yang sebelumnya diumumkan oleh junta militer Myanmar. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memastikan kelancaran penyaluran bantuan kemanusiaan pascabencana gempa bumi yang melanda negara tersebut.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan akan menyampaikan permintaan perpanjangan tersebut pada hari Kamis (17/4/2025) di Bangkok. Permintaan ini akan ia sampaikan secara langsung dalam pertemuan dengan pemimpin junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

“Gencatan senjata sementara ini akan berakhir pada 22 April. Saya akan meminta agar perpanjangannya diberikan,” ujarnya dalam pertemuan bulanan Kementerian Keuangan, Senin (14/4/2025), sebagaimana dikutip dari Straits Times.

Anwar menegaskan bahwa fokus utama pertemuan tersebut adalah upaya kemanusiaan, meskipun antara ASEAN dan junta Myanmar tidak terjalin hubungan diplomatik formal. Sejak terjadinya gempa, Malaysia telah aktif mengirimkan tim penyelamat dan mendirikan rumah sakit lapangan di Myanmar guna membantu para korban yang terdampak.

Dalam pertemuannya dengan Min Aung Hlaing, Anwar juga akan kembali menegaskan dukungan ASEAN terhadap penyelesaian konflik di Myanmar secara damai. Ia akan mendesak agar perpanjangan gencatan senjata dapat direalisasikan demi memastikan bantuan kemanusiaan dapat terus berjalan tanpa hambatan.