Kuala Lumpur I Peninsula.id - Para menteri ekonomi dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara anggota ASEAN dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan guna mencari jalan keluar terkait kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Informasi ini disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melalui postingan di akun Instagram pribadinya.
Anwar menyatakan bahwa pertemuan para Menteri Ekonomi ASEAN akan dilaksanakan pada minggu mendatang. Agenda utama pertemuan ini adalah untuk menindaklanjuti diskusi mengenai solusi terbaik dalam menghadapi pemberlakuan tarif resiprokal oleh AS.
"Insyaallah, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota," ujar Anwar melalui akun Instagramnya, @anwaribrahim_my, sebagaimana dikutip pada hari Minggu (6/4/2025).
Diketahui bahwa Trump telah mengumumkan penerapan tarif minimum sebesar 10% untuk seluruh impor barang dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif impor sebesar 32%.
Adapun besaran tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN adalah sebagai berikut: Malaysia dan Brunei Darussalam sebesar 24%, Filipina 17%, Singapura 10%, Kamboja 49%, Laos 48%, Vietnam 46%, Myanmar 44%, dan Thailand 36%.
Lebih lanjut, Anwar mengungkapkan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi dengan empat pemimpin negara ASEAN, termasuk Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo melakukan percakapan telepon dan bertukar pandangan dengan Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
"Hari ini saya berkesempatan melakukan diskusi melalui telepon dengan para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura, untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS)," imbuh Anwar.